PERBARUI.COM - CEO Promedia Teknologi Indonesia Agus Sulistriyono membeberkan sejarah terbentuknya Promedia Teknologi Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Launching Jaringan Pemred Promedia (JPP) di Perpustakaan Nasional RI, Selasa, 14 Februari 2023.
Agus Sulistriyono mengungkapkan bahwa Promedia Teknologi Indonesia lahir pada saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Erick Thohir dan Sadiaga Uno Hadiri Grand Lauching Jaringan Pemred Promedia
"Promedia ini lahir tahun 2021 ketika sedang Pandemi Covid-19," katanya.
Ia juga menuturkan bahwa di Promedia ini mekanismenya adalah gotong royong dengan economic sharing.
"Kami ini sistemnya gotong royong, dengan economic sharing atau bagi hasil," tuturnya.
Baca Juga: Bertandang ke Markas Persik, Bali United Bertekad Putus Puasa Kemenangan
Tak hanya itu, CEO Promedia itu menjelaskan bahwa di Indonesia setidaknya ada 50.000 media, tetapi yang layak tidak lebih dari 10 persen.
"Dari 50.000 media di Indonesia ini, tidak lebih dari 10 persen mohon maaf yang hidup layak. Kenapa traffic yang cukup besar tadi hanya mengelompok ke 8-10 media saja," jelasnya.
Ternyata, lanjutnya, yang menjadi permasalahan adalah kapital atau modal. Sehingga banyak media-media yang tidak sanggup membangun teknologi website yang mumpuni.
Baca Juga: PSS Sleman Kalah Telak oleh Persebaya Berkat Gol Mantan Pemainnya
Atas dasar itulah, kata Agus, lahirlah Promedia sebagai jawaban atas permasalan tersebut.
"Dari kelemahan-kelemahan itu, lahirlah Promedia. Promedia akan mensupport teman-teman media di seluruh Indonesia dari sisi teknologi, infrastruktur, strategi, sampai monetisasinya," ucapnya.***
Artikel Terkait
Erick Thohir dan Sadiaga Uno Hadiri Grand Lauching Jaringan Pemred Promedia