PERBARUI.COM - Demokrasi adalah sebuah sistem politik yang dalam prakteknya rakyat berkuasa penuh atas proses kepemimpinan serta turut andil dalam pelaksanaan pemerintahan.
Seorang filsuf bernama Aristoteles menjelaskan bahwa sistem politik adalah suatu proses komunikasi antara warga dan pemerintah dalam merumuskan sebuah kebijakan demi terwujudnya kesejahteraan bersama.
Seorang profesor ilmu politik Universitas Harvard Samuel P Hutington mendefinisikan sistem politik sebagai sebuah sistem yang membentuk kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Baca Juga: Memahami Ekonomi Biru: Pemanfaatan Sumber Daya Laut yang Berwawasan Lingkungan
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa sistem politik merupakan sebuah budaya, nilai, sikap, orientasi, kepercayaan yang memberi pengaruh terhadap perubahan masyarakat.
Selain sistem politik demokrasi, ternyata ada berbagai macam jenis sistem politik yang diakui dan dianut oleh beberapa negara. Berikut penjelasan singkat mengenai macam-macan sistem politik selain demokrasi:
Sistem politik demokrasi adalah sebuah sistem yang didalamnya setiap orang atau individu memiliki persamaan serta kebebasan dalam politik.
Selain itu, dalam sistem politik demokrasi, masyarakat dapat ikut andil dalam pelaksanaan pemerintahan dan berkuasa penuh atas proses kepemimpinan.
Selain itu, dalam sistem politik demokrasi, keadaan sosial, politik dan kekuasaan pemerintah dibatasi oleh hukum agar hak-hak individu warga negara tetap terjaga.
Baca Juga: Memahami Sistem Proporsional Terbuka dan Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu
Beberapa ciri dari sistem politik demokrasi adalah sebagai berikut:
- Dalam sistem ini setiap orang memiliki persamaan serta kebebasan dalam politik;
- Tidak adanya jenjang-jenjang berdasarkan ekonomi;
- Kewenangan berdasarkan hukum serta Undang-undang yang berlaku;
- Mampu bersatu walaupun terdapat perbedaan;
- Dalam sistem ini, kekuasaan merata dari seluruh lapisan masyarakat.
Sistem politik totaliter
Sistem politik totaliter adalah sebuah sistem dimana pemerintah memegang kendali secara penuh terhadap masyarakat. Dalam sistem ini juga, pemerintah tidak menghendaki adanya oposisi serta selalu memaksakan konsensus terhadap warga negaranya.
Tak hanya itu, pemerintah dalam sistem politik totaliter juga selalu memaksakan doktrinasi atas ideologi untuk mencapai sebuah tujuan pemimpin.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Hotel di Bandung yang Wajib Kamu Ketahui
Artikel Terkait
Akhirnya, Ferdy Sambo Ungkapkan Penyesalannya
Memahami Sistem Proporsional Terbuka dan Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu
Pledoi Bharada E: Apakah Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara?