PERBARUI.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan melakukan upaya untuk mempertahankan wilayah di kota timur, Bakhmut yang telah dihancurkan oleh Rusia.
Pertahanan wilayah, mengingat banyaknya harga yang harus dibayar dengan nyawa manusia, bahkan sekarang hanya ada 5.000 warga sipil tersisa dari 70.000 sebelum perang.
Kota tersebut dianggap memiliki nilai simbolis dibandingkan strategis sebagai pintu gerbang menuju ke kota di wilayah Donetsk.
Baca Juga: Rusia Lakukan Invasi Maju Menuju Ukraina Timur
Rusia telah melakukan invasi pertamanya pada tahun lalu yang memiliki ambisi untuk mengendalikan wilayah Donbas setelah gagal memegang kendali atas wilayah ibukota Kyiv.
Kremlin memiliki tekad untuk bisa maju menguasai kota Kramatorsk serta Sloviansk.
Zelenskiy tetap akan melawan mempertahankan wilayah serta berencana untuk melakukan serangan balik kepada Rusia.
Baca Juga: KTT UE–Ukraina Digelar di Tengah Invasi Rusia, Volodymyr Zelenskiy Kecewa
Pasukan Rusia yang dipelopori oleh tentara bayaran dari Grup Wagner berhasil melakukan pengepungan wilayah Bahkmut sejak Juli.
“Bakhmut memainkan peran penting – berfungsi sebagai jebakan. Selama sembilan bulan sumber daya dan sarana pasukan pendudukan Rusia telah terbit dan mereka telah terbunuh dalam jumlah besar. Itu harus dianggap bukan sebagai benteng, tetapi sebagai sebuah jebakan." tutur analis militer Oleksandr Kovaleno dilansir Reuters pada Minggu, 19 Februari 2023.
Analis militer Ukraina menerangkan bahwa kota Bakhmut dilindungi oleh sungai dan kawasan hutan yang dapat menekan pasukan Rusia.***
Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Fasilitas Jaringan Listrik Ukraina