Gelombang Protes Prancis Rencana Reformasi Pensiun Semakin Menjalar

- Minggu, 12 Februari 2023 | 22:13 WIB
Ratusan ribu pekerja di Prancis melakukan aksi unjuk ras menolak kebijakan reformasi pensiun. (Reuters)
Ratusan ribu pekerja di Prancis melakukan aksi unjuk ras menolak kebijakan reformasi pensiun. (Reuters)

PERBARUI.COM - gelombang protes di Prancis semakin menjalar, ratusan ribu orang melakukan Aksi Unjuk Rasa untuk menekan pemerintah terkait rencana menaikkan usia pensiun.

Akibat rencana kebijakan tersebut, banyak masyarakat yang menolak rencana tersebut karena dinilai akan membuat orang bekerja lebih lama sebelum mendapatkan dana pensiun.

Akhirnya gelombang protes pun dilakukan sejak awal 2023. Para pekerja melakukan gelombang pemogokan nasional untuk menolak kebijakan tersebut.

Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Fasilitas Jaringan Listrik Ukraina

Ketua Serikat Pekerja terbesar di Prancis CFDT Laurent Berger mengungkapkan jutaan orang turun ke jalan untuk mengikuti aksi protes menolak kebijakan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.

"Saya berharap akan lebih banyak orang. Kami perlu massa yang besar," katanya dikutip dari Reuters.

Berger juga menyampaikan setidaknya 250 aksi protes telah direncakan untuk dilakukan di seluruh Prancis.

Baca Juga: Vladimir Putin Ucapkan Selamat Tinggal Pada Bisnis Asing Yang Meninggalkan Negaranya

"Ada semacam penghinaan (dari pemerintah). Tidak ada respons terhadap gerakan (sosial) ini dan seharusnya ada," ucapnya.

Disisi lain, Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai kebijakan reformasi pensiun sangat perlu dilakukan untuk memastikan keberlangsungan sistem pensiun tersebut.

Menurut perkiraan Kementerian Tenaga Kerja Prancis, menambah dua tahun usia pensiun serta memperpanjang pembayaran iusar pensiun akan menghasilkan 17,7 miliar euro (sekitar Rp287,6 triliun).

Baca Juga: Rusia Pertanyakan Keterlibatan AS Dalam Ledakan Pipa Gas Nord Stream

Kementerian Tenaga Kerja Prancis mengatakan hal tersebut bisa membuat sistem pensiun akan mencapai titik impas pada 2027.

Para serikat pekerja menyampaikan ada cara lain untuk menjaga keberlangsungan sistem pensiun, seperti mengenakan pajak pada orang-orang super kaya, pemberi kerja, atau pensiunan kaya agar mau berkontribusi lebih.***

Editor: Ali Ruhiyat

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ukraina Akan Lakukan Serangan Balasan ke Rusia

Jumat, 24 Maret 2023 | 12:35 WIB

Jet Rusia Tabrak Drone AS di Atas Laut Hitam

Kamis, 16 Maret 2023 | 22:30 WIB

Rudal Rusia Hantam Fasilitas Jaringan Listrik Ukraina

Sabtu, 11 Februari 2023 | 15:41 WIB
X