PERBARUI.COM – Turki dilanda gempa dengan kekuatan 7,8 magnitodu pada Senin pagi. gempa tersebut merusak sejumlah apartemen, rumah sakit, serta memakan korban jiwa. Hingga Selasa, 7 Februari 2023 proses penyelamatan masih berlanjut.
Banyak orag yang terperangkap reruntuhan bangunan diiringi isak tangis kehilangan keluarga dan kerabat yang meninggal akibat tragedi tersebut.
Lebih dari 3.700 jiwa melayang akibat guncangan gempa di Turki dan Suriah.
Baca Juga: Israel Pertimbangkan Memasok Iron Dome ke Ukraina
Proses menyelamatan memiliki hambatan karena cuaca musim dingin yang nyaris mendekati titik beku. Presiden Turki Tayyip Erdogan menjelaskan, gempa tersebut merupakan suatu tragedi bersejarah.
"Semua orang mengerahkan hati dan jiwa mereka ke dalam upaya meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit," ungkapnya dilansir Reuters pada Selasa, 7 Februari 2023.
Baca Juga: US Tembak Bola Mata-Mata, China Beri Kecaman
gempa ini merupakan yang terbesar di dunia menurut Survei Geologi AS setelah bencana di Atlantik Selatan. Upaya mengatasi dampak bencana ini pun mengalami kesulitan, pemanjatan tumpukan puing dilakukan tim penyelamat dalam pencarian korban selamat di kota Iskenderun di bangunan rumah sakit pemerintah. Petugas kesehatan pun diserbu pasien yang mengalami luka.
Di negara tetangga barat laut Suriah bencana gempa ini diperparah dengan adanya perang saudara.***
Artikel Terkait
Sekjen NATO: Kerja Sama dengan Kawasan Indo-Pasifik Sesuatu yang Penting
Rusia Lakukan Invasi Maju Menuju Ukraina Timur
KTT UE–Ukraina Digelar di Tengah Invasi Rusia, Volodymyr Zelenskiy Kecewa
Swedia-Finlandia Pengen Masuk NATO, Dua Negara ini Tidak Setuju