PERBARUI.COM - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengungkapkan kerja sama dengan kawasan Indo-Pasifik adalah sesuatu yang penting.
Menurutnya, keamanan global saling terhubung sehingga Eropa tidak boleh mengabaikan situasi di Asia Timur.
"Bekerja sama dengan para mitra di seluruh dunia, terutama Indo-Pasifik adalah bagian dari jawaban tehadap dunia yang makin tidak menentu dan berbahaya," katanya, Rabu, 1 Februari 2023.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Tak Sekuat 2022
Dilansir dari Antara, Jens mengutarakan bahwa perang di Ukraina menunjukan bahwa aspek keamana saling terhubung.
"Perang di Ukraina menunjukkan bahwa aspek keamanan saling terhubung. Apa yang terjdi di Eropa berdampak pada Asia Timur, dan apa yang terjadi di Asia Timur juga penting bagi Eropa," tuturnya dalam kunjungannya ke Jepang.
Sebagai informasi, kunjungan Sekjen NATO ke Jepang tersebut dam rangka untuk memperkuat hubunagn dengan Tokyo.
Baca Juga: Hadiri MIF 2023, Jokowi: Tekanan Ekonomi Global Sudah Mulai Mereda
Tak hanya itu, kunjungannya juga sebagai respon atas invasi Rusia ke Ukraina dan kerja sama militer Rusia-China yang semakin mesra.
Meskipun China bukan musuh, tetapi Jens menegaskan China hari ini menjadi negara yang memiliki kekuatan yang makin otoriter.
"Kami sangat siap untuk memperkuat dan memperluas kerja sama dengan negara-negara di kawasan ini," ujarnya.***
Artikel Terkait
Iran Mengesahkan Cryptocurrency, Langkah Besar Untuk Menghindari Sanksi AS
Reformasi UU, Jepang Siap Pungut Pajak Cryptocurrency
Mata Uang Inggris Merosot Tajam Ke Level Terendah
Konflik Turki dan Yunani di Kawasan Semenanjung Laut Aegea Semakin Memanas
Argentina Menyusul Sri Lanka Yang Terkena Dampak Resesi, Tingkat Inflasi Terparah, Bagaimana Nasib Indonesia
Mengenal Negara Mikronesia Lebih Dekat, Banyak Lokasi Wisata Bawah Laut Yang Indah
Rishi Sunak, Perdana Menteri Termuda dan Terkaya Di Inggris
Penembakan Mantan PM Pakistan Dipicu Rasa Sakit Hati
PBB Ungkap Makin Pesatnya Budidaya Opium di Myanmar sejak Junta Berkuasa
Debat Panas China dan AS di Pertemuan WTO, China Sebut Amerika Pengganggu Sepihak