PERBARUI.COM - Dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), China berdebat dengan Amerika. China sebut Amerika sebagai 'pengganggu sepihak'.
Dalam pertemuan yang digelar pada Jumat, 27 Januari 2023 tersebut, China dan Amerika saling memberikan kritik kepada masing-masing negara tersebut.
Tak terima dituduh sebagai 'pengganggu sepihak', Amerika juga menuduh China melakukan tindakan pembalasan ilegal.
Baca Juga: PDIP Bersikukuh Dukung Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Dilansir dari Reuters, Duta besar China untuk WTO Li Chenggang mengungkapkan kritikannya terhadap Amerika dalam pertemuan tersebut.
Itu dilakukan karena Amerika mengajukan banding terhadap serangkaian putusan WTO yang melibatkan China, Turki, Norwegia, dan Swiss yang menjelaskan bahwa tarif logam AS melanggar aturan global.
"Perilaku AS yang meresahkan ini dengan jelas menggambarkan citra AS sebagai pengganggu sepihak, pelanggar aturan, dan pengganggu rantai pasokan," ungkap Li Chenggang.
Baca Juga: Berikut 3 Situs Freelancer Terbesar di Indonesia, Cocok Buat yang Ingin Kerja Fleksibel
Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir WTO telah membuat keputusan penting terhadap Amerika Serikat terkait logam yang melibatkan China.
Sebetulnya, Amerika Serikat telah lama mengkritik sistem sengketa WTO karena dianggap terlalu melampau batas.
Wakil Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat Maria Pagan menyesalkan perselisihan tarif logam dengan China dan menuduh China memberlakukan tindakan pembalasan sepihak yang ilegal.
Baca Juga: Samsung Galaxy Berikutnya Akan Gunakan Gorilla Glass Generasi Terbaru Corning
"WTO berfungsi untuk melindungi kebijakan dan praktik non-pasar China bukanlah kepentingan siapapun," kata Maria Pagan.
Terakhir, China berharap AS akan menunjukan pengendalian diri untuk tidak mengajukan banding atas setiap laporan.
"China aka berharap bahwa AS akan menunjukan pengendalian diri untuk tidak mengajukan banding atas setiap laporan panel yang tidak menguntungkan ke dalam kekosongan, yang telah dibuat oleh AS sendiri," jelas Li.
Artikel Terkait
Bak Dunia Terbalik, Banyak Wanita Di Zimbabwe Perkosa Pria Untuk Pesugihan
Iran Mengesahkan Cryptocurrency, Langkah Besar Untuk Menghindari Sanksi AS
Reformasi UU, Jepang Siap Pungut Pajak Cryptocurrency
Mata Uang Inggris Merosot Tajam Ke Level Terendah
Konflik Turki dan Yunani di Kawasan Semenanjung Laut Aegea Semakin Memanas
Argentina Menyusul Sri Lanka Yang Terkena Dampak Resesi, Tingkat Inflasi Terparah, Bagaimana Nasib Indonesia
Mengenal Negara Mikronesia Lebih Dekat, Banyak Lokasi Wisata Bawah Laut Yang Indah
Rishi Sunak, Perdana Menteri Termuda dan Terkaya Di Inggris
Penembakan Mantan PM Pakistan Dipicu Rasa Sakit Hati
PBB Ungkap Makin Pesatnya Budidaya Opium di Myanmar sejak Junta Berkuasa