Status pulau-pulau yang ada di laut Aegea adalah masalah hukum yang kompleks, dan kedua belah pihak memiliki interpretasi yang sangat berbeda mengenai kewajiban yang berasal dari perjanjian tersebut. Hal inilah yang memperkeruh hubungan bilateral antara kedua negara.
Disamping itu, konflik antara Yunani dan Turki kemungkinan juga disebabkan oleh munculnya dinamika internal yang ada dalam pemerintahan Turki sendiri. Terjadinya sekuleritas diantara para pendukung dan penentang Erdogan juga memanfaatkan konflik untuk meningkatkan dan mengurangi popularitasnya.
Baca Juga: Cek Penerima BPNT 2022 Bansos hingga Rp700.000 di September Ini. Ada Nama Kamu?
Namun, harapan terbesar dalam penyelesaian konflik yang berkepanjang ini sangat bergantung kepada negara-negara sekutu NATO. Pencegahan perebutan kedaulatan antara kedua belah pihak bersama dengan rasionalisme pemimpin Turki-Erdogan tentang kelangsungan hidup politiknya sendiri.***
Artikel Terkait
Timnas Futsal Indonesia Kehilangan Kiper Muhammad Albagir Akibat Cidera Serius
Dugaan Korupsi Formula E, Anies Baswedan Penuhi Panggilan KPK
Mata Uang Inggris Merosot Tajam Ke Level Terendah
Shin Tae-yong Menetapkan 30 Pemain Timnas Indonesia U-20 untuk Persiapan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
Kabel Melintas di Bawah Laut Indonesia, Luhut Minta Australia Harus Ijin dan Bayar