PERBARUI.COM - mata uang Inggris, Poundsterling mengalami penyusutan yang signifikan ke level terlemah terhadap Dollar AS sejak tahun 1985 pada hari Rabu, 7 September waktu setempat. Pounsdterling kini telah merosot tajam menyentuh level 1,15 per Dollar AS yang merupakan nilai terendah sejak 36 tahun belakangan.
Poundsterling telah terseok-seok selama beberapa bulan terakhir akibat lonjakan inflasi dan prospek resesi yang meningkat di negara tersebut.
Saat ini angka inflasi Inggris merupakan yang tertinggi diantara semua negara G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat). Inflasi tahunan Inggris di bulan Juli lalu kembali meningkat ke level 10,1 persen dari 9,4 persen pada bulan Juni.
Baca Juga: 6 WN Malaysia Diamankan Petugas Setelah Memancing di Perairan Pulau Sebatik
Sementara pertumbuhan ekonomi negara Elisabeth ini berada di kuartal kedua tahun 2022, telah terkontraksi 0,1 persen secara kuartal tahunan. Padahal Rabu, 10 Agustus nilai penguatan Poundsterling terhadap Dollar AS sempat naik di poin 1,22, dan kembali menurun drastis selama sebulan terakhir.
Disisi lain penunjukan Liz Truss sebagai perdana menteri Inggris menggantikan Boris Johnson yang diperkirakan akan memangkas pajak belanja negara dan meningkatkan pinjaman. Hal tersebut juga menambah kekhawatiran pasar surat utang negara Britania Raya itu.***
Artikel Terkait
Crypto.com Salah Transfer Senilai Rp 155 Miliar
Iran Mengesahkan Cryptocurrency, Langkah Besar Untuk Menghindari Sanksi AS
Reformasi UU, Jepang Siap Pungut Pajak Cryptocurrency
Canggih, Teknologi Coordinape Rilis Pembayaran Otomatis Untuk DAO
Habib Bahar bin Smith Bebas Murni Dari Penjara Setelah 7 Bulan Kurungan