PERBARUI.COM – Vladimir Putin lakukan perjalanan dadakan ke Mariupol, wilayah di Ukraina yang telah dikuasai oleh Rusia.
Perjalanan tersebut dilakukan setelah International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin yang dianggap telah melakukan kejahatan perang.
Mariupol merupakan bagian wilayah Ukraina yang berhasil diduduki Rusia setelah invasi.
Mariupol menjadi terkenal karena kehancurannya menjadi reruntuhan akibat invasi sehingga berhasil jatuh ke tangan pasukan Rusia pada bulan Mei.
Moskow dianggap melakukan kejahatan perang dengan menargetkan waga sipil, tetapi mereka membantahnya.
Baca Juga: Vladimir Putin Perbarui Elit Rusia Mengenai Operasi Militer Khusus di Ukraina
Rusia lakukan pengeboman yang mengakibatkan ratusan orang tewas di sebuah teater tempat keluarga banyak anak-anak berlindung.
Organization for Security and Cooperation and Europe (OSCE) mengatakan bahwa Rusia melakukan pengeboman awal pada sebuah rumah sakit yang dianggap kejahatan perang.
Kunjungan Putin dianggap sebagai suatu pembangkangan oleh ICC dengan surat perintah penangkapan pada Jumat karena telah mendeportasi ratusan anak di Ukraina, Rusia menganggap bahwa ICC bertindak keterlaluan.
Baca Juga: Dukungan AS Terhadap Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin Tetapkan Tujuan Tahun Kedua Invasi
Perjalan Putin ke Mariupol dilakukan dalam kegelapan yang ditemani oleh wakil perdana menterinya, Marat Khusnullin.
Mariupol memiliki populasi setengah juta orang sebelum terjadinya perang dan seperti rumah bagi pabrik baja Azovstal, merupakan tempat pejuang Ukraina bertahan di terowongan dan bunker sebelum dipaksa untuk menyerah.
"Kami ingin menyelesaikan (rekonstruksi) bagian tengah akhir tahun, setidaknya bagian fasadnya. Bagian tengahnya sangat indah," ungkap Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin dilansir Reuters pada Minggu, 19 Maret 2023.***