Menlu Retno Sebut Pentingnya Hubungan Kemitraan Strategis dengan China

- Rabu, 22 Februari 2023 | 18:33 WIB
Menteri Luar Negeri RI Terno Marsudi dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta. (Antara)
Menteri Luar Negeri RI Terno Marsudi dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta. (Antara)

PERBARUI.COM - Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi menyebut pentingnya menjalin hubungan kemitraan strategis dengan China.

Menlu Retno menilai perjanjian antara kedua negera tersebut penting dilakukan terkhusus dalam hal perdagangan dan investasi.

Hal tersebut disampaikan Retno saat memimpin Joint Commission for Bilateral Cooperation (JBCC) ke-4 Indonesia-China bersama Menteri Luar Negeri China Qin Gang di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu, 22 Februari 2023.

Baca Juga: Menkeu Sebut APBN Indonesia Kembali Sehat

Menlu menyebutkan alasan pentingnya kerja sama karena China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.

"Dalam pertemuan, secara khusus saya sampaikan permintaan agar berbagai hambatan dagang dapat diatasi," kata Retno dikutip dari Antara.

Menlu Retno juga menegaskan bahwa Indonesia terus berupaya membuka pintu investasi untuk China.

Baca Juga: Menlu China Lakukan Kunjungan Resmi Pertama ke Indonesia

Meliputi pemanfaatan tenaga kerja Indonesia, perlindungan lingkungan, penguatan investasi hijau berkualitas, dan kerja sama infrastruktur.

Ia juga mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama Menlu Qing setelah resmi dilantik pada Desember lalu.

"Kunjungan ini adalah kunjungan resmi pertama Menlu China ke kawasan kita, dan Jakarta untuk pertama kali ini merupakan tujuan tunggal," ucapnya.

Baca Juga: Indonesia Ketua ASEAN, Menlu: Banyak Negara yang Tertarik Jadi Mitra ASEAN

Selain itu, Menlu Retno menuturkan bahwa Pandemi COVID-19 dinilai telah membukakan mata dunia mengenai pentingnya kerja sama konektivitas dan hubungan antar-masyarakat. Untuk itu, Retno mendorong China agar memulihkan konektivitas antara kedua negara.

"Pascapandemi, satu hal yang penting untuk segera dibenahi adalah masalah konektivitas. Dengan konektivitas yang baik, maka hubungan ekonomi dan hubungan antar-masyarakat akan cepat pulih," tuturnya.

Adapun pertemuan JCBC Indonesia-China tersebut untuk pertama kalinya kembali terlaksana sejak terakhir berlangsung di Beijing pada 2018.

Halaman:

Editor: Ali Ruhiyat

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ukraina Akan Lakukan Serangan Balasan ke Rusia

Jumat, 24 Maret 2023 | 12:35 WIB

Jet Rusia Tabrak Drone AS di Atas Laut Hitam

Kamis, 16 Maret 2023 | 22:30 WIB

Rudal Rusia Hantam Fasilitas Jaringan Listrik Ukraina

Sabtu, 11 Februari 2023 | 15:41 WIB
X